Koi dan Hoky



KOi
Antara Mitos, Seni & Bisnis.


Mitos dari negeri Jepang asal ikan Koi adalah Hoki bagi pemilik ikan yang molek dan indah tersebut. Percaya atau tidak dengan mitos tersebut terbukti bisnis budi daya ikan Koi telah memberikan banyak kemakmuran bagi masyarakat. Tidak hanya sebatas hobi saja, tetapi telah menjadi sebuah industri yang bila usaha ini ditekuni bisa mendatangkan peluang usaha dan membuka lapangan kerja baru.


Legenda dari Jepang

Sekitar abad ke-12 di Jepang. Kaisar Jepang senang sekali memelihara ikan koi, suatu ketika kaisar melihat tingkah laku yang aneh pada ikan koinya. Ikan itu melompat-lompat seperti ingin keluar dari kolam oleh kaisar ikan itu dibawa keluar istana. Baru saja kaisar keluar dengan membawa ikan koi kesayangannya itu, terjadilah gempa yang sangat dashyat, dan kisar selamat karena ia berada diluar halaman kerajaan. Itulah awal mula mengapa ikan koi disebut ikan keberuntungan dan berharga mahal. Para Samurai di Muromachi di Jepang sangat menghargai ikan ini sebagai simbol keberanian dan usaha keras/pantang menyerah dan secara khusus juga dianggap sebagai simbol dari anak lelaki yang kemudian dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki (Kodomo no Hi), setiap 5 Mei, yang ditandai dengan diadakannya festival. Sejak tahun 1948, hari anak-anak yang menjadi simbol harapan akan kesehatan dan kemakmuran itu, dijadikan hari libur nasional. Pada perayaan itu, akan ditampilkan boneka kesatria yang membawa bendera koinobori berbentuk ikan-ikanan. Bendera itu juga yang akan dikibarkan di Jepang untuk menandai perayaan Kodomo no Hi itu. Bendera itu muncul dari kebiasaan yang dimulai sejak pertengahan zaman Edo (1600-1868). Bermula dari legenda Cina tentang ikan koi (karper), yang berenang mendaki melawan arus, lalu menjadi naga. Di Jepang, ikan karper kemudian menjadi simbol kesuksesan.

Legenda dari China

Legenda Koi di dataran Cina, tepatnya di sungai Huang Ho (sungai kuning), dimana anak-anak ikan mas harus berenang dari muara menuju hulu sungai tersebut menyebrangi dataran Cina, mendaki air terjun-air terjun curam di pegunungan Jishishan hingga mencapai pusat hulu sungai tersebut di gunung Kunlun. Kalau ikan Koi tersebut dapat mencapai sumber air yang mengaliri sungai kuning tersebut, maka ikan koi tersebut akan berubah menjadi Naga. Karena legenda inilah ikan Koi juga dijadikan lambang kesuksesan. Ada pula legenda ikan koi yang menceritakan mengapa ikan ini disucikan oleh masyarakat cina, karena ada sebuah legenda seekor ikan koi yang membantu raja dengan melawan arus sungai, demikian derasnya arus itu sehingga saat koi kembali dia memiliki tubuh yang jauh lebih panjang hingga menyerupai naga, maka dari itu ikan ini sangat gemar sekali berenang melawan arus.


Koi sebagai simbol

Ikan Koi merupakan salah satu pilihan paling populer untuk ikan peliharaan hari ini. Itu karena ikan Koi adalah jenis hias yang memukau dan penuh warna ikan peliharaan. Hal ini banyak dicari setelah jenis ikan peliharaan menghiasi sebagian besar pada kolam taman (yang indah kebanyakan) dan akuarium.
Ikan Koi adalah jenis ikan yang dimiliki oleh varian dijinakkan dan hias dari keluarga “ikan mas”. Jenis ikan hias hewan peliharaan secara luas dijinakkan dan tersedia untuk hampir semua bagian dunia (kecuali Antartika). Jadi jika anda berpikir untuk memiliki ikan koi sebagai hewan peliharaan Anda, penting bahwa Anda harus mengetahui semua informasi penting tentang tentang cara benar merawat ikan Koi. Juga, sangat penting bahwa Anda harus tahu segala sesuatu yang perlu diketahui dalam merawat ikan Koi.
Salah satu faktor paling penting dalam merawat ikan Koi adalah bahwa Anda harus tahu apa yang diperlukan agar ikan Koi akan kesehatan dan tentu saja, hidup. Kelalaian mungkin dan dapat menyebabkan kehidupan ikan Koi, belum lagi usaha yang sia-sia dan uang yang Anda telah berinvestasi pada ikan peliharaan.perawatan yang tepat untuk ikan Koi juga berarti bahwa Anda harus mengetahui perawatan musiman ikan hewan peliharaan Anda. Itu karena ikan Koi memiliki kepedulian yang berbeda kebutuhan dalam setiap musim. Sebagai contoh, selama musim semi, Anda harus memberi perhatian ekstra pada suhu air kolam taman atau akuarium ikan Koi. Itu karena suhu air selama musim ini tidak teratur berarti bisa naik atau turun dalam sekejap (yang tidak baik bagi ikan peliharaan).
Juga, Anda harus selalu menyediakan ikan koi anda bukan hanya dengan sumber makanan yang memadai tetapi juga dengan makanan yang sesuai. Adalah penting bahwa Anda feed Anda koi ikan yang tepat dan jumlah makanan yang tepat. Ketika datang untuk makan, Anda harus mempertimbangkan beberapa hal seperti ukuran kolam taman atau akuarium dan jenis filter yang digunakan. Selalu membutuhkan usaha ekstra dalam menjaga kolam taman atau akuarium seperti pembersihan filter. Ingat elemen yang paling penting atas perawatan yang tepat dalam mengambil ikan Koi adalah, jumlah ikan Koi di kolam atau akuarium, musim dan makanan yang sesuai dan pemberian makan yang benar.
Ini hanya beberapa dari beberapa unsur penting yang harus Anda ketahui sebelum mengambil ikan Koi dari toko hewan peliharaan. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan dan saran dari para ahli ikan koi atau pemilik toko hewan peliharaan untuk informasi penting yang Anda harus tahu dalam rangka untuk ikan hias hewan peliharaan Anda akan dengan Anda lagi. Karena tidak hanya ikan ini mempesona dan bersemangat hias hewan peliharaan yang menyenangkan untuk melihat (terutama ketika makan), beberapa penjaga ikan koi mengatakan bahwa ikan Koi beruntung.

Keunikan Koi

Mengapa ikan koi unik? Ikan koi dapat menjadi teman seumur hidup,karena umurnya relatif panjang. Di Jepang ada yang sampai berumur 200 tahun, warna-warninya beragam, indah, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, mudah menerima makanan, lemah lembut dan jinak, serta raja ikan hias air tawar. Kata koi, menurut penulisan Jepang, memang bisa menimbulkan dua makna berbeda. Makna pertama adalah ikan, sedangkan makna kedua menjadi murni atau sempurna. Dari kedua makna ini, seperti dikutip breederkoi.com, koi bisa diartikan sebagai ikan yang mempunyai garis rapi dan teratur pada sisik di badannya. Artinya, koi merupakan ikan yang benar-benar sangat menguntungkan dan sangat ideal untuk seni.

Berikut adalah 10 KEUNIKAN KOI
- Bisa menjadi teman seumur hidup.
”Takdir “hidup koi sangat panjang. Di Jepang ada yang sampai berumur 200 tahun.
- Warna-warninya beragam.
Koi mempunyai corak warna yang sangat beragam dan setiap pola warna koi sangat berbeda,
- Koi tidak terlalu mahal.
Pada umumnya. orang beranggapan bahwa koi sebagai ikan hias yang harganya mahal. Tapi jika kita mau memeliharanya mulai dari kecil ikan ini tidak terlalu mahal.
- Koi mudah menyesuaikan diri.
Koi juga dikenal sebagai ikan yang gampang menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Ikan ini bisa menempati hampir semua tempat.
- Koi mudah menerima makanan.
Salah satu sebab mengapa koi mudah dipelihara adalah karena koi mudah menerima makanan apa saja. Tidak seperti halnya pada budidaya kodok. Kodok sulit dibudidayakan karena perilaku makanannya sangat khusus.
- Tidak pemilih terhadap perawatnya.
Pada umumnya sebuah hobi hanya milik perorangan. Kalau seorang ayah mempunyai kegemaran memelihara burung, mungkin anggota keluarga yang lain tidak bisa ikut menikmati karena memang tidak tahu apa yang menarik dari burung tersebut. Tapi kalo memelihara koi, banyak orang yang bisa menikmati
- Koi lemah lembut dan jinak.
Tidak ada pemimpin dalam kelompok koi, dan tidak ada seekor pejantan kasar yang mengganggu koi betina. Sebagai penghuni lama, koi tidak akan menyiksa koi pendatang baru. Koi sangat lemah lembut.
- Koi Ikan Samurai.
Koi terkenal sebagai ikan pemberani dan tidak takut terhadap apa pun sampai mereka dibantai. Oleh karenanya, koi di Jepang disebut sebagai ikan samurai.
- Raja Ikan Hias Air Tawar.
Koi merupakan ikan hias air tawar terbesar dan merupakan ikan bergengsi. Kepalanya besar dengan dihiasi sepasang kumis. Kumis inilah yang membedakannya dengan ikan mas koki, Carassius auratus.
- Koi Merupakan Karya Seni Jepang.
Koi mempunyai sejarah panjang sebagai ikan peliharaan. Ikan ini diimpor ke Jepang dari tempat asalnya di Asia Tengah lewat Cina dan Korea.

Jenis-jenis Koi

Tancho 
Tancho adalah sebutan untuk koi yang pada sekujur badannya tak terdapat warna merah, tetapi pada kepalanya terdapat warna merah. Pada katagori varietas sudah banyak disebutkan macamnya seperti Tancho-Kohaku, Ta ncho-Sanke, dan Tancho-Showa.










Kinginrin 
Yang dimaksud dengan Kinginrin tidak lain adalah koi yang mempunyai tanda-tanda perak di badannya. Beta-gin untuk sebutan koi yang hanya sebagian besar badannya diselimuti warna perak ini, sedangkan yang keseluruhan. badannya berwarna perak dinamakan Tama-gin atau Platinum Ginrin.
Kinginrin-Kohaku adalah Kohaku yang ada unsur warna peraknya. Jika perak ini terdapat pada warna putihnya dinamakan Ginrin, sedang yang tampak pada warna merah dinamakan Kinrin. Umumnya warna perak ini tampak pada punggung-nya.
Kinginrin-Sanke adalah Sanke yang ada peraknya. Dulu warna perak yang tampak ini tidak disukai, karena akan menyebabkan warna merah dan hitam menjadi pudar. Kini Ginrin-Sanke dengan warna merah dan hitam yang cerah malahan diternakkan. Kinginrin-Showa adalah Showa yang mem-punyai unsur warna perak, sedangkan Kinginrin-Bekko adalah Bekko yang mempunyai unsur warna I perak.
Hikarimono-Kinginrin adalah Hikarimono yang mempunyai unsur warna perak yang relatif masih baru. Platinum-Ogon dan Yamabuki-Ogon yang ada unsur peraknya merupakan ikan yang benar-benar menawan.

Hikarimoyo-mono 
Hikarimoyo-mono adalah keturunan dari perkawinan Ogon dengan koi lain (kecuali Utsuri), termasuk juga Hariwake. Yang masuk dalam daftar Hikarimoyo-mono adalah Hariwake, Yamabuki-Hariwake, Orange-Hariwake, Hariwake-Matsuba, Hariwake-Doitsu, Kikusui, dan Iain-lain.
Hariwake adalah koi yang mempunyai pola emas dan perak, dengan kepala jernih. Yamabuki-Hariwake adalah koi yang mempunyai pola emas murni dan platinum. Orange-Hariwake mempunyai warna emas-oranye dan platinum, sedangkan yang polanya seperti jarum cemara dinamakan Hariwake-Matsuba, dan yang keturunan koi jerman disebut Hariwake-Doitsu. Kikusui adalah sebutan untuk Yamabuki-Hariwake-Doitsu yang badannya seperti platinum dan mempunyai hiasan cantik pada sisi badannya. Hyakunenzakura adalah sebutan untuk Kikusui yang mempunyai hiasan berkilauan pada punggungnya.
Platinum-Kohaku (Kin-Fuji) adalah keturunan Kohaku dan Ogon. Koi ini mempunyai punggung yang putih berkilauan seperti platinum. Yamatoni-shiki diberikan untuk menyebut Hikarimono dari Taisho-Sanke yang berhasil dikembangkan oleh Seikichi Hoshino pada tahun 1965. Koi ini mempunyai badan yang mirip gumpalan platinum yang tampak indah sepanjang hari.
Hikarimono dari Shusui dinamakan Kinsui yang mempunyai warna merah, tetapi Jika tidak ada merahnya bernama Ginsui. Sho-Chiku-Bai adalah sebutan untuk keturunan Ogon dengan Ai-goromo yang mempunyai pola berbentuk kerucut berwarna biru. Kujaku-Ogon adalah koi yang berhasil diter-nakkan oleh Toshio Hirasawa pada tahun 1960, yang merupakan keturunan dari Goshiki dan Ogon. Yang masih keluarga koi jerman dinamakan Kujaku-Doitsu. Yang terakhir adalah Tora-Ogon yang merupakan keturunan dari Ki-Bekko. Koi emas dengan tanda-tanda hitam pada punggungnya disebut Tora-Ogon.

Ogon
Ogon adalah koi yang mempunyai badan berwarna emas (golden). Ogon merupakan koi yang di-temukan oleh Sawati dan anak laki-lakinya pada tahun 1946. Pada awalnya, mereka menemukan koiyang garis punggungnya berwarna kuning, yang kemudian dipakainya sebagai induk. la memilih koi yang terbaik, dan setelah empat atau lima generasi kemudian, didapatnyalah koi berkepala emas, dan “berkepala perak, serta koi berwarna kuning. Dengan rnengawinkannya bersama betina Shiro-Fuji, akhir-nya koi bersisik emas dihasilkannya.
 Ciri-ciri Ogon adalah sebagai berikut:
- Kepalanya selalu berwarna keemasan cerah.
- Sisiknya dihiasi dengan warna keemasan. Koi yang mempunyai sisik lebar pada daerah perut-nya,
   termasuk jenis yang dicari.
- Sirip dadanya hams berkilauan.
- Bentuknya bagus.
- Warna koi yang bagus tidak berubah menjadi gelap, meskipun suhunya naik.
 Nezu-Ogon adalah panggilan untuk koi yang berwarna perak, sedangkan Platinum-Ogon adalah sebutan untuk koi hasil ternakan Tadao Yoshioka (1963) yang merupakan peranakan dari Kigof dan Nezu-Ogon. Sesuai namanya, koi ini mempunyai badan yang berkilauan seperti platinum.
Yamabuki-Ogon adalah sebutan untuk koi yang mempunyai badan berkilauan seperti emas murni. Koi ini merupakan hasil perkawinan Kigoi dan Ogon yang dilakukan Masaoka pada tahun 1957. Orange-Ogon adalah Orange-Hikarimono yang muncul per-tama kali pada tahun 1956.
Koi yang mempunyai kepala yang jernih dan sisiknya berkilauan dan warnanya merah disebut Hi-Ogon. Perkawinan antara Matsuba dengan Ogon menghasilkan Kin-Matsuba. Kin-Matsuba mempunyai sisik timbul yang sangat terang. Kin-Matsuba yang mempunyai sisik seperti platinum dinamakan Gin-Matsuba. Platinum-Doitsu adalah koi Jerman yang mempunyai sisik berkilauan seperti platinum, sedangkan Orange-Doitsu mempunyai badan ber-warna oranye. Mizuhi-Ogon adalah Orange-Ogon yang mempunyai sisik hitam berkilauan pada bagian punggungnya.

Kawarimono 
Yang termasuk dalam daftar Kawarimono ada-lah Karasugoi (Dark Koi), Kigoi (Yellow Koi), Chagoi (Brown Koi), Midorigoi (Green Koi), dan Matsuba. Karasugoi mempunyai badan yang lebih gelap dibandingkan Magoi (koi hitam). Kigoi adalah koi yang mempunyai badan berwarna kuning. Beberapa Kigoi mempunyai mata berwarna merah. Chagoi adalah koi yang berwarna cokelat. Khusus koi yang masih keluarga karper Jerman, tumbuhnya lebih cepat, dan umumnya berukuran besar.
Matsubagoi adalah koi yang seluruh sisiknya berwarna cerah. Matsuba yang berwarna merah gelap disebut Aka-Matsuba. Ki-Matsuba untuk yang kuning, dan yang putih disebut Shiro-Matsuba. Kin-Matsuba dan Gin Matsuba merupakan sebutan untuk keturunan Matsuba dan Ogon.
Midorigoi adalah nama yang diberikan untuk koi Jerman yang mempunyai sisik berwarna hijau kekuningan. Ikan ini hasil ternakan Tadao Yoshioka yang mengawinkan jantan Shusui dan Yamabuki-Ogon. Itu terjadi pada tahun 1965.

Koromo 
Koromo diberikan bagi keturunan Asagi dengan Kohaku atau peranakan dari Asagi dengan salah satu Sanshoku. Macam-macam Koromo adalah Ai-goromo (Blue-Koromo), Sumi-Goromo (Dark-Koro-mo), Budo-Sanshoku, Koromo-Sanke, Koromo-Showa (Ai-Showa).
Ai-goromo adalah peranakan Asagi dengan Kohaku. Sisiknya yang berwarna merah mempunyai lingkaran tepi biru yang membuatnya tampak cantik.
Sumi-goromo adalah koi yang warna hitamnya seperti yang tampak pada bercak hitam Kohaku. Pada kepalanya juga terdapat warna hitam ini. Koi yang mempunyai sisik ungu berbentuk seperti dom-polan buah anggur diberi nama Budo-Sanshoku. Koi ini benar-benar indah. Koromo-Sanke merupakan peranakan dari perkawinan Ai-goromo dan Taisho-Sanke. Tanda biru keluar pada bercak merah pada Taisho-Sanke. Koromo-Showa (Ai-Showa) adalah peranakan dari Ai-goromo dan Showa-Sanshoku. Tanda biru keluar dari bercak merah pada Showa-Sanshoku.

Shusui 
Tahun 1910 Yoshigori Akiyama mengawinkan Asagi-Sanke dengan karper kaca dari Jerman, dan menghasilkan Shusui. Shusui adalah koi yang sisik-nya besar-besar dan kulitnya lembut. Punggungnya berwarna biru gelap dan sangat cantik. Ujung hi-dung, pipi, perut, dan lipatan siripnya berwarna merah terbakar.
Hana-Shusui adalah Shusui yang mempunyai tanda merah pada kulitnya yang biru di antara garis sisik di punggung dan perut. Hi-Shusui adalah Shusui yang warna merahnya cukup luas hingga menutup daerah punggung. Shusui yang berwarna kuning dengan daerah punggung berwarna hijau gelap hingga ungu diberi nama Ki-Shusui. Jika punggungnya mendekati kehitaman dan tidak ada- unsur warna hijau atau ungu, maka koi tersebut bernama Ki-Matsuba-Doitsu Pearl Shusui diberikan untuk Shusui yang mempunyai sisik punggung yang berwarna keperakan.

Asagi 
Asagi adalah koi yang mempunyai badan berwarna biru atau biru cerah dengan pipi, perut, dan lipatan sirip berwarna merah. Sisik-sisiknya berwarna biru cerah dan membentuk susunan yang tidak bercacat.
Walaupun Asagi cenderung mempunyai kepala yang ada nodanya, tapi sebenarnya yang bersih tak bernoda lebih disukai. Beberapa Asagi tidak punya warna merah pada perutnya. Warna merah ini konon akan menjalar ke punggung dan menutupi warna biru sejalan dengan umur Asagi.
Asagi dengan bintik merah di kepalanya dinamakan Asagi-Menkaburi (Mask Covered). Lipatan sirip dada yang berwarna merah disebut sirip Shusui. Warna merahnya tidak akan tampak pada punggung. Kajo-Asagi (Dark blue Shusui) adalah Asagi yang warna badannya segelap warna badan koi hi-tam. Narumi-Asagi adalah yang mempunyai pola Narumi, yang menjadi ciri khas dari Asagi. Mizu-Asagi adalah koi yang mempunyai warna paling cerah di antara Asagi. Asagi-Sanke adalah koi yang mempunyai warna punggung biru pucat. Kepala dan bagian atas perutnya terdapat tanda merah, dan bagian bawah perutnya putih susu. Inilah Asagi yang benar-benar cantik.

Bekko
Bekko masih keluarga Taisho-Sanke. Warna dasarnya merupakan perpaduan putih, merah, dan kuning. Sementara itu -warna hitam menjadi peng-hias di antara warna-warna tersebut. Macam-macam Bekko yang ada misalnya Shiro-Bekko, Aka-Bekko, Ki-Bekko, dan Bekko-Doitsu.
Shiro Bekko adalah Taisho-Sanke yang tidak punya warna merah. Garis hitam menghiasi kulitnya yang putih. Koi ini disebut bagus Jika pada kepala-nya tidak terdapat warna hitam. Seandainya ada, warna hitam tersebut Jangan sampai merusak keseimbangan warna secara keseluruhan. Warna hitam yang lebar pada punggungnya sangat diharap-kan, sedang warna putih pada kepalanya tidak boleh kecokelatan. Pada sirip dada terdapat garis-garis yang cantik, tapi ada beberapa koi yang tidak mem-punyainya.
Aka-Bekko adalah koi yang mempunyai tanda hitam pada permukaan tubuhnya yang merah. Per-bedaannya yang mencolok dibandingkan dengan Aka-Sanke adalah Aka-Bekko tidak memiliki bagian yang berwarna putih asli, sedangkan Aka-Sanke mempunyainya. Aka-Sanke (Red tricolor) boleh di-katakan sebagai Bekko yang mempunyai warna merah, hitam, dan putih (yang biasanya terdapat pada perutnya). Aka-Bekko yang memiliki warna merah pekat sangat diharapkan, tapi umumnya sangat jarang.
Ki-Bekko adalah koi kuning yang mempunyai tanda hitam, sedangkan Bekko-Doitsu adalah Bekko dari koi asal Jerman.

Utsurimono
Yang termasuk ke dalam Utsurimono adalah Shiro-Utsuri, Ki-Utsuri, dan Hi-Utsuri. Masing-ma-sing jenis ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Shiro-Utsuri adalah koi yang mempunyai warna putih berbentuk kerucut pada badannya yang hitam. Pada lipatan sirip dadanya terdapat warna hitam. Shiro-Utsuri sering disebut juga sebagai Shiro-Utsushi. Shiro-Utsuri untuk pertama kalinya dihasilkan oleh Kazuo Minemura dari Mushigame di perkampungan Yamakoshi. Warna putih pada Shiro-Utsuri harus seperti salju, sedang warna hitamnya sebagai pendukung utama seperti halnya pada Showa-Sanke (Showa-Sanshoku).
Ki-Utsuri adalah koi yang mempunyai bentuk kerucut berwarna kuning pada badannya yang hitam. Ki-Utsuri muncul pada awal sejarah koi. Ki-Utsuri sudah ditemukan sejak awal jaman Meiji. Hanya saja waktu itu namanya Kuro-Ki-Han (ber-tanda hitam dari kuning). Barulah pada tahun 1920 Eizaburo Hoshino memberinya nama Ki-Utsuri. Warna hitamnya harus pekat dan bentuk kerucutnya berwarna kuning dengan pangkal sirip dadanya bergaris-garis.
Hi-Utsuri adalah koi yang warna kuningnya me-nyerupai warna merah. Warna hitamnya sangat kon-tras dengan warna merah. Koi ini umumnya sangat memikat banyak orang, karena warnanya mampu menyaingi Kohaku, Showa-Sanke, ataupun Taisho-Sanke. Badan Hi-Utsuri yang bagus tidak boleh ber-noda. Pada sirip dadanya terdapat garis-garis. Jenis-nya adalah Utsuri-Doitsu yaitu Utsurimono yang merupakan keluarga koi Jerman, Kage-Utsuri, Ginshiro, dan Ogon-Utsuri.

Showa-Sanke 
Showa-Sanke atau Showa-Sanshoku adalah koi yang berwarna hitam dengan hiasan warna putih dan merah di badannya. Sepintas koi ini mirip dengan Taisho-Sanke. Bedanya terletak pada warna dasarnya. Taisho berdasar putih, sedangkan Showa berdasar hitam.
Pada tahun 1927, Jukichi Hoshino mengawin-kan seekor Ki-Utsuri dengan Kohaku dan menghasil-kan Showa-Sanke. Awalnya warna merah yang menghiasi tubuhnya masih bercampur dengan cokelat-kekuningan. Selanjutnya, Tomiji Kobayashi berhasil mengawinkan Yagozaemon-Kohaku dan menghasilkan Showa-Sanke dengan warna merah yang murni. Jenis ini kemudian menjadi yang ter-baik.
Warna merah di daerah kepala hams cukup besar, merata dan pekat. Tepinya hams tegas (jelas). Putih hams seperti salju, dan banyaknya sekitar 20% dari seluruh permukaan tubuhnya, terutama pada kepala, punggung, dan ekor. Pola warna hitam hams menyerupai bentuk petir atau gunung. Sirip dada hams berwarna hitam tanpa noda merah.
Boke-Showa adalah Showa-Sanke yang mempu-nyai sisik yang kabur dan terang, tidak cerah seperti sisik umumnya. Hi-Showa adalah Showa yang warna merahnya lebih menonjol menyelimuti punggung-nya dengan hanya sedikit warna putih. Sebaliknya Jika warna putih lebih menonjol maka namanya ada-lah Kindai-Showa (Modern Showa). Nama Kin Showa diberikan bagi Showa yang mempunyai warna mengkilat, yaitu yang merupakan cross breeding antara Showa-Sanke dengan Ogon (gold). Tancho-Showa merupakan predikat bagi Showa yang tidak mempunyai warna merah pada sekujur badannya dan hanya sedikit terdapat pada kepalanya. Showa-Sanke yang merupakan karper kaca Jerman men-dapat julukan Doitsu-Showa.
Showa-Sanke seringkali mirip dengan Taisho-Sanke. Untuk membedakannya dibutuhkan keteliti-an. Ada beberapa pegangan untuk membedakannya, yaitu :
- Showa-Sanke mempunyai bintik hitam (sumi) di kepalanya, sedangkan Taisho-Sanke tidak. - Warna hitam
   (sumi) pada Taisho
-Sanke hanya memenuhi punggungnya, sedangkan pada Showa-Sanke warna hitam ini terdapat hingga
   perutnya.
- Sirip dada Taisho-Sanke berwarna putih atau bergaris-garis, tetapi pada Showa-Sanke warna hitam terdapat pada lipatannya. Bagi yang benar-benar profesional, bintik hitam ini pasti-lah akan menjadi perhatian dan kalau perlu di-tanyakan kepada pedagang, karena dari bintik inilah dua ekor koi benar-benar menjadi berbeda kualitasnya. 

Taisho Sanke 
Taisho-Sanke adalah koi yang badannya berwarna putih dan-dihiasi dengan warna merah dan hitam. Pola dasarnya merah pada bagian kepalanya, dan garis lebar hitam pada bagian dadanya. Taisho-Sanke termasuk varietas yang terkenal, seperti hal-nya Kohaku.
Tidak jelas sejak kapan koi dengan tiga warna ini muncul. Namun sejak pertengahan jaman Meiji, koi dengan tiga warna sudah ditemukan. Pada awal-nya, yang ada baru koi dengan tiga warna yang se-cara penuh menghiasi sekujur badan koi. Atas jasa Eizaburo Hoshino dari Takezawa, kini telah dapat menikmati koi yang berbadan putih dengan hiasan warna hitam dan merah pada sekujur badannya.
Seperti Kohaku, putihnya Taisho-Sanke harus seputih salju. Warna merah harus seragam dan pekat. Yang bertepi terang lebih penting. Taisho-Sanke di-sebut bagus Jika di kepalanya tidak terdapat warna hitam. Koi yang punggungnya terdapat warna hitam lebar akan lebih bagus dan tampak sangat indah. Tsubo-Sumi adalah koi yang mempunyai badan putih dengan bercak hitam, sedangkan Kasane-Sumi adalah koi yang pada warna hitamnya terdapat di atas bercak merah. Yang paling ideal adalah sirip yang juga mempunyai tiga pola warna.
Aka-Sanke adalah Taisho-Sanke yang warna merahnya membentang dari kepala hingga ekor. Koi ini memang sangat mengesankan, tetapi kurang ang-gun. Doitsu-Sanke adalah Taisho-Sanke yang masih merupakan keluarga karper kaca dari Jerman. Aka-Sanke dari karper kaca ini dikenal dengan Doitsu-Aka-Sanke. Fuji-Sanke adalah Taisho-Sanke yang mempunyai gumpalan perak pada kepalanya. Tancho-Sanke adalah koi yang mempunyai warna merah yang lebar pada kepalanya, tapi pada badan-nya tak terdapat warna merah.

Kohaku 
Kohaku adalah varietas koi yang mempunyai badan putih dengan bercak merah pada badannya. Kohaku boleh dikatakan paling populer di antara varietas koi. Ini bisa dimaklumi sebab corak warnanya langsung mengingatkan orang pada bendera ke-bangsaan Jepang. Dan tidaklah berlebihan bila Kohaku dianggap sebagai koi yang pertama dan terakhir, karena umumnya pertama kali orang akan memilih Kohaku, lalu berpindah-pindah varietas,lantas pada akhirnya kembali lagi pada Kohaku.
Untuk mencapai coraknya yang sekarang, di-butuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan Kohaku. Dari seekor koi berwarna hitam lahirlah koi berpipi merah lewat suatu mutasi, yang lantas ngetop dengan nama “Hookazuki”. Pada tahun 1800, dari “Hookazuki” ini lahirlah seekor koi berwarna putih. Koi berwarna putih ini lantas dikawin-kan dengan Higoi, lahirlah Haraka, yaitu koi putih dengan bercak-bercak merah. Haraka sendiri ber-arti berperut merah (Red belly). Kemudian ber-turut-turut lahirlah Hoo-Aka (berpipi merah), Era-Hi (berinsang merah). Sejak 1830 muncullah koi dengan sebagian kepala berwarna merah (Zukin-kaburi), koi berbibir merah (Kuchibeni), dan Sarasa yang mempunyai punggung berwarna merah dan putih. Pendek kata pada jaman Meiji, Kohaku sudah dikenal luas dan mulai dikembangkan secara khusus.
Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitas Kohaku. Warna putihnya harus bersih seperti warna salju, tidak boleh putih kekuningan, atau putih kecokelatan. Sedangkan untuk warna merah, yang dikehendaki adalah merah pekat tetapi cerah (terang). Warna merah ini ada dua, yaitu yang dasarnya ungu dan cokelat kekuningan. Yang pertama lebih pekat dan tidak mudah luntur, tetapi tidak halus. Sedangkan yang terakhir lebih halus dan tidak mudah luntur, tetapi sulit didapatkan.
Banyak ragam Kohaku. Jenis-jenisnya di antaranya dibedakan berdasarkan banyaknya bercak merah pada punggungnya. Ada yang dua, tiga atau empat, tetapi ada juga yang hanya satu. Inazuma-Kohaku mempunyai warna merah menyerupai ben-tuk kilat di punggungnya. Gotenzakura adalah Kohaku yang mempunyai bercak merah yang seimbang pada sisi kiri dan kanan punggungnya. Doitsu-Kohaku Napoleon adalah Kohaku Jerman yang mempunyai warna merah seperti topi Napoleon. Fuji Kohaku adalah Kohaku yang mempunyai gum-palan berwarna perak pada kepalanya. Mereka tam-pak sangat cantik. Namun kecantikannya akan hi-lang ketika umurnya dua tahun. Shiromuji adalah koi yang mempunyai badan berwarna putih biasa, sedangkan keseluruhan badan Akamuji berwarna merah biasa. Akumuji sering disebut sebagai Higoi. Higoi yang warnanya gelap disebut sebagai Benigoi atau Hiaka. Higoi dengan sirip putih akrab dipanggil sebagai Aka-Hajiro. Tancho-Kohaku adalah koi yang keseluruhan badannya berwarna putih dengan bercak merah pada bagian kepalanya.


Koi dan Bisnis

Banyak orang yang bermula dari sekedar hobi memelihara dan mengkoleksi ikan Koi,lambat laun menjadi penangkar dan akhirnya menjadikan Bisnis Ikan Koi sebagai ladang penghasilan tambahan baginya. Barangkali inilah yang disebut dengan Mitos hoki yang dibawa oleh Koi. Ikan Koi sebenarnya merupakan keluarga ikan Karper (ikan Mas) yang telah mengalami serangkaian kawin silang sehingga menghasilkan ikan yang berwarna-warni dan indah dipandang. Sehingga pola pemeliharaan menyerupai dengan pola pemeliharaan ikan mas.
Koi Show Quality Siap Dilombakan
Koi merupakan Ikan Hias  air tawar yang memiliki harga yang relatif stabil, tidak mengalami booming seperti ikan Louhan beberapa waktu yang lalu. Harga Ikan Koi benar-benar ditentukan oleh kualitas bukan permainan pedagang. Harga ikan Koi sangat bervariasi mulai dari yang berharga murah sampai yang berharga mahal. Ikan Koi yang berkualitas baik dan telah meraih juara dalam sebuah kontes koi akan dilelang dengan harga puluhan juta, tergantung level event lomba tersebut. Harga ikan Koi secara tidak baku akan diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya. Kualitas paling rendah akan dihargai setara dengan Ikan Mas konsumsi. Di atas kualitas Konsumsi biasanya akan diklasifikasikan dalam Grade A, B,C dan seterusnya. Kualitas show tentu memiliki harga yang paling tinggi. Koi dengan Kualitas show harus memenuhi standard-standard dalam penjurian seperti ketajaman warna, kebersihan kulit, bentuk tubuh, pola warna dan lain sebagainya.
Dalam satu peranakan Ikan Koi akan menghasilkan beraneka ragam kualitas dari mulai konsumsi atau biasa dengan Koi Kropyok sampai grade yang lebih tinggi. Jika beruntung akan mendapatkan Koi dengan Kualitas show. Kunci utamanya adalah pada indukan yang baik. Indukan Koi yang baik dan dalam kelas Koi show akan menurunkan anakan yang berkualitas show. Dengan Indukan yang baik mendapatkan Koi dengan Kualitas show 5% saja sudah cukup baik. Meski demikian bisnis budi daya ikan Koi tetap saja menawarkan keuntungan, jika tidak dapat koi dengan kualitas kontes kita masih bisa mendapatkan Koi yang dihargai lebih tinggi dari ikan Konsumsi.

POLA BISNIS IKAN HIAS KOI
Bisnis Budi daya Ikan Koi merupakan hal yang paling mudah dari rangkaian bisnis lainnya. Berbekal indukan dan lahan yang cukup sudah bisa dilakukan bisnis ini. Indukan yang baik biasanya didatangkan dari Jepang yang harganya tentu cukup mahal. Jika ini terlalu berat Indukan Koi Lokal juga cukup sebagai modal untuk memulai usaha ini. Koi Blitar selama ini sudah dikenal dengan kualitas yang baik. Dengan membeli indukan koi, kita akan bisa menghasilkan anakan koi dari beragam kualitas yang bisa disortir dalam setiap periode tertentu.

BENIH IKAN KOI
Bisnis pembesaran ikan Koi juga banyak dilakukan oleh petani, dengan membeli benih berukuran kecil kemudian dibesarkan sampai ukuran tertentu akan mengurangi kerumitan dalam memijahkan Koi. Sebagian pemula akan terasa rumit memijahkan sendiri Koi, dengan membeli benih akan lebih mudah. Membeli benih dari penghobi dengan Indukan Koi Kualitas bagus, agak sulit karena biasanya akan dibesarkan sendiri dan disortir sendiri ikan-ikan yang berkualitas bagus.
Pembesaran Ikan Koi idealnya dilakukan pada kolam lumpur atau sawah, kadang dikombinasikan dengan model Mina Padi. Anakan Koi lokal berukuran 3-4 cm ( kurang lebih usia 40 hari) akan dihargai sekitar seribu rupiah sampai dua ribu. Bagi yang tidak masuk sortir akan dihitung secara kiloan, yang harganya sedikit lebih tinggi dari ikan mas. Belum lagi jika dari anakan tersebut ada Koi yang berpotensi bagus, akan menjadi keuntungan tersendiri bagi petani. Anda Tertarik?